Bahasa Indonesia
English
You are here
Sinergi Lintas Negara untuk Pendidikan Dasar Berkualitas: Sharing Academic PGSD UNY, Ateneo de Manila University, dan UMS
Primary tabs

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan sharing academic pada Rabu, 1 Oktober 2025, bertempat di Ruang Sidang 1 FIPP UNY. Acara yang berlangsung pukul 13.00–15.00 WIB ini diikuti oleh semua dosen PGSD FIP UNY. Acara yang dimoderatori oleh Amalia Rizki Ardiansyah, S.Pd., M.Pd. menghadirkan dua narasumber sesuai bidangnya, yaitu Dr. Mark Anthony D. Abenir dari Ateneo de Manila Universitydan Obby Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Narasumber pertama, Dr. Mark Anthony D. Abenir membagikan terkait teknik designing and managing service-learning project. dalam sharingnya, beliau menjelaskan best practice yang sudha dilakukan olehnya dan mahasiswanya, khususnya di remote area. bu vinta bertanya perbedaannya dgn konteks di indo, krn di indo sudah ada kkn. Service learning dalam konteks Mr. Mark di Filipina lebih terfokus pada membantu masyarakat dalam aspek yang spesifik, terutama dalam hal meningkatkan basic literasi masyarakat setempat. KKN di Indonesia lebih bersifat community service dengan cakupan kegiatan yang luas dan tidak selalu terintegrasi secara spesifik dengan bidang studi mahasiswa. Sebaliknya, service learning menitikberatkan pada penggabungan antara pelayanan masyarakat dan pembelajaran akademik yang terfokus, dimana mahasiswa secara aktif mengaplikasikan keahlian dan pengetahuan mereka sesuai disiplin ilmu yang digeluti, sehingga manfaat bagi kedua belah pihak, yakni mahasiswa dan masyarakat, lebih optimal. Mr. Mark menambahkan bahwa dalam program service learning di kampusnya, mahasiswa tidak hanya memberikan layanan, tetapi juga melakukan asesmen dan refleksi pembelajaran sehingga terjadi proses transformasi pengetahuan dan keterampilan yang membawa perubahan positif bagi dirinya dan masyarakat. Fokus pada peningkatan literasi dasar tersebut menjadi prioritas agar masyarakat dapat lebih mandiri dan berdaya dalam jangka panjang. bu ayu bertanya tentang tantangan terbesar, tantangannya adalah menyesuaikan program dengan kebutuhan nyata dan keberagaman latar belakang masyarakat yang menjadi sasaran.
Narasumber kedua, Obby Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd., Ph.D., membagikan tentang pengalaman pendanaan penelitian internasional yang pernah ia peroleh, salah satunya Fellowship Tokyo Foundation. Ia menjelaskan bahwa pendanaan penelitian ini bukan berasal dari pemerintah Indonesia, melainkan dari lembaga luar negeri. Fellowship internasional ini biasanya menyediakan dana untuk perjalanan, akomodasi, serta biaya penelitian dengan persyaratan administrasi dan pelaporan yang fleksibel namun tetap profesional. Namun, para peneliti dituntut untuk melakukan penelitian yang relevan dengan prioritas atau bidang yang disepakati dengan sponsor luar negeri, sehingga adaptasi konteks riset menjadi hal penting untuk keberhasilan pengajuan dan implementasi program. Model pendanaan seperti ini menjadi alternatif yang menarik bagi peneliti Indonesia yang ingin mengembangkan riset dengan standar internasional sekaligus menjalin jejaring global. Selain itu, pendanaan internasional memungkinkan eksplorasi topik penelitian yang lebih luas dan inovatif, dengan dukungan sumber daya yang memadai.
Tujuan kegiatan Sharing Academic ini adalah untuk memperkuat wawasan global, kolaborasi akademik, dan kompetensi calon guru sekolah dasar melalui kemitraan antara PGSD UNY, Ateneo de Manila University, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Copyright © 2025,