You are here
Literasi Budaya Lewat Aksi: Tim PkM Mbangun Desa UNY Dampingi Guru SD Dengan Experiential Learning di Kampung Emas Pengasih
Primary tabs

Pengasih (29/07/2025) — Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Pendampingan Experiential Learning bagi Guru untuk Mengembangkan Motivasi Literasi Budaya Siswa SD di Kampung Emas Pengasih”. Kegiatan ini di ketuai oleh Dr. Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd yang berlangsung pada hari Selasa, 29 Juli 2025, bertempat di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kulon Progo, dan diikuti oleh 30 guru Sekolah Dasar dari wilayah sekitar.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bapak Drs. Nur Wahyudi, M.M Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini, seraya menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan guru-guru sekolah dasar dalam memperkuat literasi budaya lokal.
Setelah sesi sambutan, dilakukan foto bersama dan dilanjutkan dengan kegiatan yang dirancang menggunakan pendekatan Experiential Learning (EL), yaitu pembelajaran berbasis pengalaman yang memungkinkan peserta belajar melalui keterlibatan aktif dan refleksi. Dengan mengusung tema Kulon Progo Culture, kegiatan dilangsungkan secara interaktif, dan di awali dengan praktik nyata berupa pembuatan proyek budaya dalam kelompok kecil.
Guru-guru peserta pelatihan diminta membuat proyek kreatif yang merepresentasikan kekayaan budaya Kulon Progo, seperti pakaian adat, tarian tradisional, makanan khas, hingga tokoh-tokoh pahlawan lokal. Hasil proyek dipresentasikan langsung sehingga para guru tidak hanya belajar secara teoritis tetapi juga memperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek yang kontekstual. Presentasi antar kelompok menjadi sarana saling belajar, berbagi inspirasi dan memperkuat kolaborasi antar pendidik dalam merancang pembelajaran yang menggugah minat serta meningkatkan motivasi literasi budaya siswa.
Selain itu, peserta juga dibekali materi konseptual mengenai Experiential Learning oleh Dr. Evy Nur Rochmah, M.Pd., yang membahas secara mendalam tentang definisi, sejarah, prosedur pelaksanaan, serta keunggulan dan tantangan dalam penerapannya di kelas. Materi tersebut juga diperkaya dengan paparan hasil-hasil penelitian terkini yang menunjukkan efektivitas model Experiential Learning dalam meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa, khususnya dalam penguatan literasi budaya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Eksperimen Aktif yang dipandu oleh Dr. Nelva Rolina, M.Si. dan tim. Dalam sesi ini, para guru diberi kesempatan untuk secara langsung menerapkan konsep yang telah dipelajari melalui praktik pembuatan modul ajar berbasis Experiential Learning. Guru-guru terlibat dalam berbagai aktivitas kreatif seperti simulasi proyek mini, roleplay, hingga pameran hasil karya. Modul-modul yang dihasilkan kemudian dipresentasikan di hadapan peserta lain untuk mendapatkan masukan dan inspirasi pengembangan.
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan pemberian penghargaan kepada lima kelompok ter-inovatif, ter-kreatif, ter-heboh, ter-aktif, dan ter-kompak yang dipandu oleh Dr. Eva Imania Eliasa, M.Pd. Keberhasilan acara ini menunjukkan antusiasme para guru dalam menerapkan pendekatan baru yang relevan dan menyenangkan, guna menumbuhkan motivasi literasi budaya pada siswa. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas institusi, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendukung penguatan pendidikan berbasis budaya lokal di wilayah Kulon Progo, khususnya melalui pembelajaran bermakna dan kontekstual bagi generasi muda. (Nita Febriani)
Copyright © 2025,