Sleman, 20 Juni 2025 — Tim dosen dari Departemen Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Implementasi Program Menu Bergizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus pada Sekolah Luar Biasa Daerah Istimewa Yogyakarta” di SLB Wiyata Dharma 3 Ngaglik, Sleman.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi hasil penelitian berjudul “Pengaruh Program Makan Siang Bergizi terhadap Perkembangan Kognitif dan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus di DIY” yang diketuai oleh Prof. Dr. Ibnu Syamsi, M.Pd., dengan anggota tim Dr. Yeni Rakhmawati, M.Pd., dan Dr. Agnesi Sekarsari Putri, M.Pd. Program ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus melalui pemenuhan gizi seimbang, penguatan karakter, dan stimulasi perkembangan kognitif, emosional, serta sosial.

Dalam kegiatan ini, Dr. Yeni Rakhmawati, M.Pd., dosen Departemen Pendidikan Sekolah Dasar UNY, hadir sebagai narasumber utama dengan materi “Pendidikan Anak sebagai Fondasi Karakter dan Akhlak.” Ia menekankan pentingnya pembentukan karakter anak melalui lingkungan sekolah yang positif, inklusif, dan penuh keteladanan. Menurutnya, pendidikan karakter merupakan dasar bagi tumbuhnya perilaku sosial yang baik dan kemandirian anak, termasuk bagi siswa berkebutuhan khusus.

Sesi berikutnya menghadirkan Intan Dewiyanti, S.Gz., ahli gizi dari Puskesmas Godean, yang menyampaikan materi “Menu Makanan Bergizi bagi Anak Berkebutuhan Khusus.” Intan menjelaskan pentingnya perencanaan menu yang seimbang sesuai kebutuhan spesifik anak. Ia juga memberikan contoh menu bergizi harian serta tips praktis bagi guru dan orang tua dalam menyiapkan makanan yang menunjang fungsi otak, konsentrasi, dan perilaku adaptif anak.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Agnesi Sekarsari Putri, M.Pd., dosen Departemen Pendidikan Sekolah Dasar UNY, dengan tema “Edukasi Anak secara Holistik: Kognitif, Emosi, dan Sosial.” Dr. Agnesi menjelaskan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada keseimbangan antara aspek intelektual dan emosional. Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi diskusi dan praktik penyusunan menu bergizi bersama guru serta simulasi pembelajaran berbasis karakter di kelas. Para guru dan orang tua tampak antusias mengikuti kegiatan ini karena memperoleh wawasan baru tentang pentingnya sinergi antara gizi, pendidikan karakter, dan pengembangan potensi anak berkebutuhan khusus.

Melalui kegiatan ini, tim pengabdian berharap implementasi program menu bergizi di SLB dapat menjadi model praktik baik (best practice) bagi sekolah luar biasa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Program ini juga menjadi wujud komitmen UNY dalam mendukung pendidikan inklusif dan peningkatan kualitas hidup anak berkebutuhan khusus melalui integrasi antara ilmu pendidikan dan kesehatan masyarakat.